Bagansiapiapi (Seribu Kubah) – Tidak hanya penyalahgunaan narkoba, penyakit masyarakat (Pekat) juga kian memprihatinkan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau. Karena itu, puluhan masyarakat Bagansiapiapi mengatasnamakan dari tokoh agama, lintas etnis serta Organisasi Kepemudaan (OKP) dan mahasiswa menemui DPRD setempat, Kamis (7/9/2017) sore melakukan audiensi guna membahas persoalan tersebut.
Audiensi yang digelar di ruang Sidang Paripurna itu dipimpin langsung oleh Ketua Komisi A DPRD Rohil Abu Khoiri, didampingi Wakil Ketua DPRD Abdul Kosim, Anggota DPRD Habib Nur dan Zulfikar.
Tokoh masyarakat Jawa, M Nizar mengungkapkan, persoalan Pekat di Rohil tidak dapat dipungkiri bersama bahwa perkembangannya sudah sangat meresahkan.
“Kemarin kami juga sudah melakukan pertemuan spontanitas membahas hal yang sama yang diwakilkan oleh masing-masing etnis dan agama di kediaman Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rohil. Hasil dari pertemuan itu pada intinya bahwa pokok permasalahannya adalah kita harus bersama-sama, bergandeng tangan untuk mengurangi ruang gerak tentang adanya Pekat di daerah ini,” ujar M Nizar yang akrab disapa Akas itu.
Menurutnya, sejarah mengenai Pekat sudah ada sejak zaman Jahiliyah dan sangat sulit untuk dihapuskan. “Untuk itu kami hanya menyampaikan bagaimana langkah-langkah berikutnya agar Pekat di negeri julukan Seribu Kubah ini tidak merajalela,” harap Akas.
Ia juga memberikan apresiasi kepada penegak hukum yang secara bertahap sudah melakukan langkap-langkah penutupan tempat perjudian yang ada di Bagansiapiapi. “Terima kasih kepada pihak kepolisian. Diharapkan kerjasama yang baik ini terus berkelanjutan,” harapnya lagi.
Anggota Ikatan Pemuda Karya (IPK) Rohil, Zulkarnain menginginkan agar tempat perjudian yang ada di Bagansiapiapi ditutup. Semua itu, kata dia, juga diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak.
“Saya bangga dengan adanya audiensi ini, dengan begitu kita tidak lagi saling menyalahkan. Namun, untuk menutup tempat perjudian di Bagansiapiapi ini bukanlah semudah membalikkan telapak tangan. Tapi kalau kita sudah menjalin kerjasama yang baik, maka secara bertahap persoalan itu dapat diminimalisir,” katanya.
Sementara itu, Ormas PD Pemuda Muhammadiyah Rohil, Hamdani menilai bahwa persoalan narkoba maupun pekat harus dicarikan solusi yang tepat, apa sebab musabab ada perjudian didaerah ini.
“Tentunya kita mengharapkan kepada DPRD Rohil mencari solusi. Kita harus mencari sebabnya mengapa masyarakat sendiri kok berbuat Pekat, saya pikir mungkin masalah ekonomi mereka. Jadi kita jangan terlalu cepat memvonis atau memutuskan bahwa masyarakat itu salah, kita cari sebabnya dulu mengapa mereka berbuat hal demikian. Mereka tahu bahwa apa yang dilakukan itu adalah salah, tapi mereka melakukan itu karena kondisi ekonomi mereka. Makanya kami mengharapkan kepada DPRD agar segera mencari tindakan-tindakan, baik tindakan refresif maupun preventif bagaimana masyarakat itu tidak berbuat jahat,” pintanya.
Menanggapi persoalan itu, Wakil Ketua DPRD Rohil, Abdul Kosim, SE mengaku persoalan yang terjadi saat ini mengenai pekat, narkoba, prostitusi, izin usaha dan lainnya selama ini memang meresahkan masyarakat.
“Alhamdulillah tadi sudah menemukan sebuat titik temu bagaimana langkah-langkah kedepan, tentunya kami sebagai pihak Legislatif akan melakukan rapat internal terlebih dahulu membahas semua apa yang disampaikan dalam audiensi ini. Dalam rapat nanti kami akan memanggil stakeholder yang ada, baik itu yang memberikan izin usaha, dari pihak kepolisian serta unsur-unsur pemerntahan lainnya akan kita libatkan, karena ini menjadi sebuah keinginan dari masyarakat kita,” kata Abdul Kosim. (famel)