Pemilih Cerdas Menjemput Bupati Berkualitas

EDITORIAL  – Rokan Hilir (Rohil) mulai bergemuruh tak lain tak bukan adalah kontestasi Pilkada yang akan dihelat pada tanggal 9 Desember tahun 2020 di Negeri Seribu Kubah itu.

Meskipun belum ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) calon yang akan resmi segera berkompetisi dalam Pilkada, namun masyarakat sudah mendapat bayangan siapa kira-kira yang akan menjadi pilihannya pada saat hari pemilihan nanti.

Mencermati dinamika politik khususnya di pemilihan Bupati Rohil Tahun ini, terdapat sejumlah Bakal Calon (Balon) yang sudah mulai gencar melakukan sosialisasi. Lalu, hal strategis apa yang akan didapat oleh warga Rohil selain pastinya akan menghasilkan Bupati dan Wakil Bupati dari perhelatan Pilkada ini? Ini pertanyaan serius yang harus dijawab, agar Pilkada tidak hanya sebuah Rutinitas Seremoni pemilihan pemimpin di daerah belaka.

Secara teori, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan mekanisme demokratis untuk menentukan pemimpin yang akan menjadi Nahkoda dalam menjalankan Roda Pemerintahan, Pembangunan dan Pemberdayaan/Kesejahteraan selama satu periode. Oleh karenanya, memilih Bupati dan Wakil Bupati harus dilakukan dengan akal yang paling sehat (Rasional).

Untuk menjadi pemilih yang rasional memerlukan informasi yang cukup tentang calon yang akan dipilih. Informasi yang utama adalah soal visi dan misi dari masing-masing calon, ini sebagai salah satu pertimbangan bagi pemilih.

Pentingnya mengetahui visi dan misi, karena diharapkan Bupati terpilih dapat memberikan solusi kebijakan terhadap masalah-masalah yang tengah dihadapi di Rokan Hilir, terutama masalah-masalah pembangunan, sosial dan kesejahteraan.

Berbicara kesejahteraan, harus didahului pada aspek pertumbuhan ekonomi. Faktanya beberapa daerah di Indonesia, Pertumbuhan ekonomi yang bagus saja belum tentu dapat mendorong kesejahteraan masyarakat secara merata.

Meski Rohil memiliki Ladang Minyak yang bernama Rokan Blok saja, masyarakat Rohil masih jauh dari kata sejahtera secara merata. Ini merupakan pekerjaan rumah yang berat bagi calon Bupati terpilih nantinya, mendorong pemerataan ekonomi sehingga masyarakat Rohil memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati pembangunan.

Dengan memahami bagaimana visi dan misi calon, setidaknya masyarakat akan mendapat gambaran strategi pembangunan Daerah, Bukan Strategi kemenangan Calon semata.

Bagaimana masyarakat memilih dengan cerdas sehingga melahirkan pemimpin yang berkualitas? Memilih dengan cerdas, berarti memilih dengan menggunakan akal sehat dan hati nurani. Memilih dengan akal sehat, berarti memilih dengan menggunakan penilaian objektif, tanpa dipengaruhi oleh faktor apapun, termasuk Uang.

Memilih dengan hati nurani, harus melihat siapa sebenarnya calon yang akan dipilih, bagaimana kualitas moralnya, kualitas intelektualnya dan keterampilan Profesional yang dimilikinya.

Menurut beberapa pakar, ada beberapa tips supaya menjadi pemilih yang cerdas, yaitu:

1. Gunakanlah hak pilih Anda. Satu suara akan sangat berguna bagi terpilihnya calon yang baik.

2. Cermatilah visi, misi dan program kerja yang ditawarkan oleh para calon.

3. Cermati juga apakah dia lebih banyak mendengarkan keluhan masyarakat

4. Selidikilah moral dan etika para calon, apakah pernah tersangkut masalah hukum seperti korupsi dll.

Memilih dengan akal sehat para kandidat adalah kunci utama terpilihnya pemimpin yang akan bisa mengatasi persoalan rakyat. Hal inilah yang seharusnya harus ditumbuhkan oleh masyarakat. Dengan menjadi pemilih yang cerdas dan sadar akan semakin mendekatkan pada terwujudnya Pilkada yang berkualitas. Tidak hanya sekadar ritual tahunan yang memakan Anggaran cukup tinggi.

Kategori : Editorial

Penulis : Masrul Gusti