Gegara Covid-19, Tiga Dinas di Rohil Tutup Sementara

BAGANSIAPIAPI (seribukubah.com) – Tiga Kantor Dinas dilingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tutup sementara mulai Kamis 15 Oktober 2020. Langkah ini dilakukan setelah sejumlah ASN di Dinas tersebut terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal ini dibenarkan Jubir Gugus tugas Covid-19 Rohil Ahmad Yusuf, dalam konferensi persnya di Gedung Daerah Datuk Batu Hampar, jalan Perwira Bagansiapiapi, Kamis (15/10/2020).

“Tadi kami sudah berkoordinasi dengan Pak Pjs. Bupati, dan sudah melaporkan kondisi terkini kepada Pak sekda, sehingga hasil komunikasi Kami dengan Pak sekda memerintahkan ada dua kantor atau tiga kantor pada saat ini tidak melakukan pelayanan kecuali yang sifatnya sangat urgen,” kata Ahmad Yusuf.

Tiga kantor atau Dinas yang ditutup sementara itu yakni Dinas PUPR Rohil, Dinas Koperasi/UMKM, dan Dinas Tenaga kerja.Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, seluruh pegawai di kantor itu diminta untuk menjalani swab test, Aktivitas pun dihentikan untuk sementara waktu.

Dikatakanya, dalam 11 pekan terakhir secara kumulatif orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Rohil terjadi peningkatan secara signifikan, bahkan tingkat penyebaran virus tak kasat mata ini tergolong sangat mengkhawatirkan. Menurut data yang dikantongi sebanyak 247 orang terkonfirmasi positif.

“Kecamatan Bangko adalah merupakan jendela atau ibu kota Kabupaten Rokan Hilir, mungkin kita perlu mendapat perhatian khusus karena penularan covid 19 ini sudah cluster perkantoran,” tutur dia.

Diakui Ahmad Yusuf, khususnya di kecamatan Bangko ini sebagian besar yang terkonfirmasi positif adalah berasal dari kalangan ASN.

“untuk itu mungkin perlu menjadi catatan kita bersama bahwa mari sama-sama kita mengedukasi masyarakat karena sebaran kasus covid-19 di Kabupaten Rokan Hilir pertama juga Kecamatan Bangko ini sudah sangat signifikan penambahannya,” ungkap Sekdiskes Rohil ini.

“untuk itu mari kita ingatkan keluarga kita, kita ingatkan masyarakat lingkungan kita, dan kita ingatkan seluruh masyarakat mungkin melalui saluran media, sehingga masyarakat paham betul karena pada saat ini kita bisa melihat bagaimana pun dilakukan operasi yustisi namun masih ada juga masyarakat yang apakah itu tidak mengerti apakah sengaja masih bandel terhadap protokol kesehatan,” tambahnya (mg)