ROKAN HILIR, SERIBU KUBAH — Sebanyak 258 orang di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dinyatakan telah terjangkit virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Ini merupakan angka tertinggi diantara kabupaten/kota lainnya yang ada di Provinsi Riau.
HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Rohil Isliyanto saat dikonfirmasi media ini, Selasa (19/11/2019) menyebutkan, hingga bulan Agustus 2019, setidak nya untuk HIV ada sebanyak 258 kasus. Sementara Aids ada sebayak 91 kasus.
Isliyanto memaparkan, Jumlah penderita penyakit HIV/AIDS yang terjangkit di Rohil selalu mengalami peningkatan. Dimana, pengidap penyakit itu didominasi dari hasil berhubungan badan atau seksual yang menyimpang.
“Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi kepada generasi muda terutama siswa-siswi SMU sederajat tentang bahayanya melakukan seks bebas hingga berujung kematian,” paparnya.
Untuk menekan angka penyebaran virus HIV/AIDS di Rohil, Isliyanto menghimbau kepada seluruh masyarakat terutama siswa agar tidak terpengaruh dengan rayuan untuk melakukan hubungan badan terutama kepada PSK.
Dia juga meminta kepada masyarakat jangan malu untuk melakukan pemeriksaan ke Dinas Kesehatan jika terindikasi mengidap penyakit mematikan tersebut.
Isliyanto juga menerangkan, untuk layanan kesehatan cek HIV ada di KLinik VCT RSUD Ptatomo, klink VCT Puskesmas Rimba Melintang, Klinik VCT Puskesmas Bagan batu serta Link VCT Puskesmas Panipahan
“Terakhir lima hari yang lalu kita juga melaksanakan penyuluhan dan pemeriksaaan kepada warga binaaan yang ada di Lapas Bagansiapiapi,”pungkasnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Rohil saat ditemui menambahkan, dalam menekan angka penderita penyakit mematikan itu, pihaknya telah melakukan berbagai langkah, diantaranya dengan melaksanakan penyuluhan dan pemeriksaan rutin.
Terkait pengobatan bagi para penderita, Diskes juga menyediakan obat yang diberikan secara gratis.
Namun dalam mendeteksi penderita HIV/Aids tambahnya, beberapa kendala yang dihadapi adalah kurang nya kesadaran dari masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dengan berbagai faktor seperti rasa malu. (Redaksi)