Bagansiapiapi (Seribu Kubah) – Bencana banjir yang terjadi di Kecamatan Pekaitan tak kunjung mendapat tiitk cerah, namun Bupati Rokan Hilir (Rohil), H. Suyatno menegaskan persoalan yang sama juga terjadi di kecamatan lainnya.
“Saya pikir tidak di Pekaitan saja, di kecamatan lainnya di Rohil juga demikian. Bulan September dan selanjutnya ini kan sudah mulai memasuki musim penghujan,” kata Bupati usai menghadiri sekaligus membuka Seminar Ilmiah Kebidanan dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Ke-66 Tahun 2017, di Gedung Serbaguna Bagansiapiapi, Rabu (13/9/2017) kemarin.
Ia mengatakan, persoalan banjir di sejumlah wilayah Rohil hingga air masuk ke rumah warga memang setiap tahunnya terjadi. Karena itu, upaya dari pemerintah daerah akan membuka tali air maupun drainase yang tersumbat.
“Insya Allah nanti meski kita sekarang keterbatasan anggaran, namun segala macam persoalan itu tetap menjadi prioritas kita,” ucapnya.
Baru-baru ini ia juga menyempatkan diri meninjau lokasi banjir di Jalan Pelabuhan Baru, Gang Sejati, Kelurahan Bagan Barat, Kecamatan Bangko.
“Jadi, sungai-sungai maupun parit yang ada di Bagansiapiapi itu akan kita bongkar lagi, termasuk di kecamatan lainnya akan saya coba seperti itu. Mudah-mudahan ibu menteri akan menandatangani Peraturan Menteri Keuangan. Bilamana sudah ditandatangani nanti akan ada dana masuk ke daerah kita,” kata Suyatno.
Menyikapi bantuan makanan atau sembako bagi warga korban banjir di Kecamatan Pekaitan, Bupati mengaku baru mendapat laporan soal itu.
“Nanti kita koordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), karena Camat juga belum ada melapor ke saya hanya media yang melapor, terima kasih banyak informasi ini, saya akan telepon Camatnya,” tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 30 rumah warga di Dusun Karang Rejo dan Dusun Karang Tulus, Kepenghuluan Karya Mulyo Sari, Kecamatan Pekaitan terendam banjir.
Menurut Mukahar, salah seorang warga setempat mengaku bahwa banjir yang menggenangi didaerahnya itu terjadi karena menyempitnya luas aliran air sehingga ketika hujan saluran air tidak lancar.
“Banjir didaerah kami ini sudah menjadi langganan setiap tahunnya, selain faktor alam (curah hujan yang tinggi) juga menyempitnya saluran navigasi. Tapi kalau air masuk kerumah kami sudah sekitar tiga bulan lalu,” ungkapnya.
Dia berharap ada upaya dari pemerintah daerah setempat melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk segera menurunkan alat berat guna memperlancar saluran air.
“Persoalan ini sudah kami sampaikan ke Camat, tapi sampai saat ini belum ada realisasinya. Makanya kami minta kepada OPD terkait segera mencarikan solusi,” harapnya. Selain itu, warga juga mengharapkan adanya bantuan bahan makanan alias sembako dari OPD terkait.
“Memang sampai saat ini kami belum mengungsi dan masih tetap tinggal dirumah. Tapi kami berharap agar ada bantuan makanan buat kami dan warga lainnya, karena banyak yang tidak keluar rumah selama banjir,” sebut Mukahar. (ded)