Belasan Penenun Rohil Terus Berkreasi

Bagansiapiapi, Seribu Kubah – Belasan penenun Rohil dibawah binaan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Rohil terus berkarya meskipun pada malam bulan Ramadan. Kegiatan difokuskan disalah satu ruangan Kantor Disperindagsar, Jalan Utama, Selasa (30/5/2017) pagi.

Berbagai aneka tenunan baik Kain, Tempat Tisu, Tepak dan aksesoris-aksesoris terus diproduksi untuk dipamerkan dalam berbagai kesempatan. Bahkan juga rencananya akan ditampilkan dalam Stand Bazar Ritual Bakar Tongkang nantinya.

Sekda Rohil Drs H.Surya Arfan M.Si bersama Kadisperindagsar H.Sukma Alfalah meninjau tempat para penenun dan pembuat aksesoris pada pagi itu dan mengaku salut dengan semangat mereka yang tak pudar.

“Jadi aktivitas ini berlangsung setiap hari, bahkan sampai bulan puasa ini para penenun kita tetap membuat produk,” kata Sekda.

Ia meminta agar hasil olahan tangan-tangan penenun ini bisa lebih digencarkan pemasarannya. Apalagi memang selalu laris baik barang yang disewakan maupun yang dijual.

“Harga bervariasi untuk kotak tisu sedang seharga Rp85 ribu, sedangkan kain untuk meja dengan motif menarik seharga Rp300 ribu,” kata Sekda. Ia menyarankan agar selain bentuk norma agar berbagai kerajinan bisa dibuat bentuk agak kecil sehingga harganya bisa ditekan dan menambah minat para pembeli.

“Buat tempat tisu yang agak kecil jadi bisa dibawah Rp50 ribu harganya, kain meja juga bisa agak dirampingkan jadi bisa harganya agak murah,” saran Sekda.

Selama ini Tenunan pengrajin ini banyak disewakan dan uangnya menjadi salah satu sektor pendapatan daerah. Meskipun jumlahnya belum begitu besar namun Disperindagsar Rohil sudah memberikan kontribusi kepada daerah secara bertahap.

“Tak menutup kemungkinan nantinya bisa menjadi besar. Makanya kita harus gencar melakukan berbagai promosi sehingga tenunan kita yang menarik ini bisa disukai semua kalangan,” tegasnya.

Bahkan kepada pihak hotel-hotel di Rohil juga diminta untuk memakai produk tangan dingin para penenun tersebut sekaligus bisa dipromosikan kepada tamu-tamu yang datang.

Kadisperindagsar Rohil, H.Sukma Alfalah mengatakan tenunan bukan mesin ini memakai tangan dan alat sederhana. Sementara untuk yang memakai mesin dipusatkan di Pasar Pelita. “Ini khusus yang pakai tangan, kalau yang pakai mesin di Blok-Blok di Pasar Pelita,” kata Sukma. (Famel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *