Bagansiapiapi, Seribu Kubah – Warga keturunan Tionghoa yang berasal dari luar daerah maupun luar negeri mendatangi sejumlah perkuburan di Bagansiapiapi, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, guna melaksanakan ritual Cheng Beng atau ziarah ke makam leluhur.
Tokoh masyarakat Tionghoa, Rendy Gunawan di Bagansiapiapi, Sabtu (25/3/2017) mengatakan, ritual Cheng Beng ini dilaksanakan 10 hari sebelum 4 April dan sampai dengan 10 hari sesudahnya yang dilakukan secara kekeluargaan.
“Ziarah ke makam leluhur dimulai hari ini dan puncaknya 4 April. Saat ini saja warga tionghoa baik yang berada di Jakarta, Medan, Jawa Tengah, Pekanbaru bahkan dari Malaysia dan Singapura mulai datang ke Bagansiapiapi,” katanya.
Menurut dia, tradisi Cheng Beng yang diperingati setiap tahunnya ini sebagai bentuk penghormatan, bakti dan kesetiaan anak cucu kepada leluhurnya. Generasi penerus diharapkan pula menghormati leluhurnya dalam bentuk menjaga nama baik leluhur dalam sikap dan perilaku masyarakat.
“Kegiatan yang kami lakukan berkumpul bersama keluarga di kuburan untuk berdoa serta memberikan sesaji makanan, membakar hio dan lainnya,” ucapnya. Cheng Beng ini, lanjutnya tidak hanya dilaksanakan di Bagansiapiapi melainkan diseluruh Indonesia.
“Pada acara puncaknya nanti biasanya diadakan sembahyang diwakili oleh semua marga, yang dimulai pukul 08.00 WIB” kata Rendy Gunawan.
Perkuburan Tionghoa di Bagansiapiapi ada dua tempat, yakni di Jalan Pusara Hilir, Kepenghuluan Bagan Jawa, kemudian di Jalan Pelabuhan Baru, Kelurahan Bagan Barat, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir. (Famel)