Asroy, Tahanan yang Sempat Kabur Menyerahkan Diri, Kacab Rutan: Dia Kabur Karena Rindu Anak Istri

Bagansiapiapi, Seribu Kubah – Seorang tahanan Polsek Bangko yang dititipkan di Cabang Rumah Tahanan (Rutan) Bagansiapiapi Asrianto alias Asroy (41) sempat kabur dari tahanan, Senin (20/3/2017) dan telah dikembalikan pada hari itu juga oleh pihak keluarganya.

“Setelah tersangka kembali ditahan dia meminta maaf dan mengatakan mengaku sangat rindu dengan anak istrinya. Saat ini sudah kita masukkan di ruangan isolasi karena yang bersangkutan mengidap penyakit Tuberkulosis (TBC), jadi harus diruangan khusus,” kata Kepala Cabang (Kacab) Rutan Bagansiapiapi, Jupri Jabbar kepada wartawan, Selasa (21/3/2017).

Jupri menjelaskan, kronologis kaburnya Asroy sekira pukul 06.30 WIB saat masuknya bahan sembako untuk para narapidana. Saat itu Asroy mengambil salah satu baju WBP yang merupakan seragam milik narapidana yang dalam berkelakuan baik dan proses orientasi.

“Setiap pagi hari Asroy kita keluarkan untuk menghirup udara segar, dan saat itu juga dia beralasan ingin melaksanakan shalat namun disalah gunakan. Pada saat itu bahan sembako untuk para tahanan masuk, kondisi pintu sedang terbuka. Kemudian yang bersangkutan langsung lari keluar dan dikejar oleh petugas,” jelas Kacab.

Selain itu, lanjut Mantan Kasi Pelayanan Rutan Kelas I Cipinang ini, kaburnya tahanan tersebut sudah direncanakannya. Hal itu diketahui setelah dilakukan pengecekan dan ternyata Asroy memiliki HP yang diberikan lewat istrinya saat melakukan kunjungan.

“Pada saat yang bersangkutan kabur begitu di kejar oleh petugas ternyata anaknya sudah menunggu diluar,” sebut Jupri.

Ia mengaku kondisi Rutan Bagansiapiapi yang sudah Over Kapasitas dengan jumlah tahanan sebanyak 806 orang tidak sebanding dengan peralatan dan petugas yang ada.

“Minimnya peralatan serta jumlah personel yang sedikit juga menjadi kendala bagi kita dalam pengawasan. Bayangkan dengan jumlah tahanan tersebut hanya dijaga 6 petugas setiap harinya,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya juga sering melakukan sosialisasi dan sidak kedalam sel tahanan. “Kami coba lakukan pendekatan secara preventif. Untuk razia kami lakukan 5 kali dalam satu bulan,” katanya.

Bukan hanya itu Rutan Bagansiapiapi juga mengadakan pengajian bagi tahanan yang beragama muslim. “Pengajian kita lakukan satu minggu sekali, hal yang sama juga dilakukan bagi non muslim, yakni kebaktian,” tuturnya. (famel)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *