Baganbatu, Seribu Kubah – Masyarakat di Kota Baganbatu, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Riau meminta kepada pemerintah setempat untuk menertibkan keberadaan anak punk yang berkeliaran bebas disejumlah tempat umum, karena sudah meresahkan warga.
Salah seorang warga Baganbatu, Usman mengaku jumlah anak punk di kota Sawit itu terus meningkat, namun tidak pernah ada penertiban sehingga dengan bebasnya berkeliaran dijalan-jalan, rumah makan dan tempat keramaian.
“Mereka ada yang bertato, rambut mohak, berbau dan kumuh. Kami minta pemerintah Kecamatan Bagan Sinembah segera melakukan penertiban,” kata Usman kepada Seribukubah.com, Jumat (10/2/2017).
Masyarakat khawatir kehadiran anak punk akan berdampak negatif terhadap pergaulan anak muda di Baganbatu. Selain itu, kelompok anak muda yang berpandangan ingin hidup bebas tanpa aturan ini dikhawatirkan berbuat tindak pidana yang merugikan masyarakat.
“Sebenarnya kita sangat prihatin sekali melihat anak-anak yang masih muda sudah kayak preman dengan telinga, hidung ditindik dan menggunakan alat aksesoris ala kebarat-baratan,” ucapnya. Padahal, lanjut Usman bila dilihat dari faktor tubuh anak punk tersebut masih panjang masa depannya.
“Kalau mereka mau bekerja sungguh-sungguh pasti bisa menjadi orang yang berguna. Namun sayang, mereka malah terjerumus seperti ini. Kita juga heran apakah orangtuanya tidak tahu anaknya seperti itu,” ujar Usman penuh tanda tanya.
Ia kembali berharap kepada pemerintah setempat untuk segera bertindak memberikan pembinaan dan melarang anak-anak punk berkeliaran. “Jangan sampai mereka bertempat tinggal di Baganbatu ini, karena kita tidak mau anak-anak disini jadi ikut-ikutan ala barat itu,” harap dia.
Ironisnya, anak punk di Baganbatu bukan hanya lelaki saja, tapi perempuan juga ikut bergabung. Bahkan dengan terang-terangan membuat aksi yang tidak senonoh didepan umum.
“Memang tak ada rasa malunya, masa didepan umum cium-ciuman. Parahnya lagi mereka juga meminta secara paksa kepada pedagang. Kalau tidak dikasi mereka marah, itu kan sangat mengganggu,” kata Usman. (Syamsul)