Bagansiapiapi, Seribu Kubah – Aksi penjambretan kembali terjadi di Kabupaten Rokan Hilir, Riau. Aksi tersebut dilakukan tiga orang remaja yakni SU (16), MR (16) dan AJ (16) menjambret seorang warga keturunan Tionghoa menggunakan sepeda motor Revo. Namun korban Efendi (33) warga Jalan Siakap, Kelurahan Bagan Timur, Kecamatan Bangko itu berhasil mengejar ketiga pelaku hingga akhirnya ditangkap dan dibawa ke Polsek setempat.
“Ketiganya tetap kita proses hukum karena melakukan tindakan pidana jambret dan memang bisa untuk diproses hukum,” kata Kapolsek Bangko Kompol Agung Triadi, didampingi Kanit Reskrim AKP Eduar Pardosi saat melakukan press rilis, di Aula Mapolsek Bangko, Kamis (9/2/2017).
Hasil jambret berupa uang tunai Rp8.18.000 serta anting emas sepasang didalam sebuah dompet milik korban. “Ketiga pelaku dijerat dengan pasal 365 ayat 5 tentang pidana penjambretan dan diatas 9 tahun sehingga tidak wajib dilakukan Diversi,” kata Kapolsek. Pihak penyidik juga sudah melakukan penyidikan terhadap ketiganya dan tetap diproses sesuai dengan unsur-unsur tindak pidana yang dilakukannya.
Untuk sementara, lanjut Agung ketiganya akan ditiipkan di Cabang Rutan Bagansiapiapi mengingat di Mapolsek Bangko tidak memiliki ruang khusus tahanan anak.
“Nantinya dalam proses selanjutnya polisi juga akan memberikan pendampingan baik dari pihak keluarga maupun dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Rokan Hilir,” ucapnya.
Kronologis kejadian, pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2017 sekira pukul 22.15 WIB telah terjadi aksi jambret di Jalan Perniagaan, Kelurahan Bagan Hulu, yang dilakukan oleh tiga orang dengan menggunakan sepeda motor Revo. Selanjutnya ketiga tersangka melarikan diri kearah Jalan Pelabuhan Baru dan sesampainya disana ketiga tersangka itu menyembunyikan hasil jambret di rerumputan pinggir jalan.
Ternyata korban beserta masyarakat mengikuti ketiga tersangka dan akhirnya setelah terjadi aksi kejar-kejaran ketiganya berhasil ditangkap dan digiring ke Mapolsek Bangko. Sementara ketiga pelaku hanya tertunduk lesu dan mengaku masih duduk dikelas 1 SMA di Bagansiapiapi. Ketiganya mengaku aksi jambret yang dilakukannya karena tidak lagi memiliki uang untuk bermain game. (dgt)
