Bagansiapiapi, Seribu Kubah – Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Murkan Muhammad menilai potensi kelautan dan perikanan di Rohil sangat potensial dikembangkan, karena selain dapat meningkatkan pendapatan masyarakat nelayan, tapi juga bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Belum adanya pelabuhan perikanan di Rohil terutama dikawasan pesisir seperti Kecamatan Bangko, Kubu, Sinaboi dan Pasir Limau Kapas menyebabkan daerah ini tidak dapat melakukan pemungutan retribusi daerah sebagai salah satu upaya meningkatkan PAD, itu salah satu kendalanya,” ujar Murkan kepada wartawan, Kamis (26/1/2017).
Padahal, menurut dia potensi perikanan Rohil sangat besar. Pada tahun 2014 saja tercatat sebanyak 53.080,00 ton, dimana sebanyak 51.070,00 ton atau 93,74 persen bersumber dari perikanan laut dan perairan umum, dan hanya 2.010,00 ton atau 3,69 persen dari hasil perikanan budidaya.
“Bila dibandingkan dengan total produksi ikan pada tahun sebelumnya yang berjumlah 50.320,46 ton, berarti mengalami peningkatan sebesar 8,56 persen. Dengan demikian sumber daya ikan kita termasuk menjanjikan di Provinsi Riau, bahkan Indonesia,” jelas Murkan yang juga Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rohil itu.
Oleh sebab itu, ia berharap agar semua pihak mempunyai fokus perhatian, bukan hanya Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, tetapi juga pihak lainnya.
“Misal, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta, untuk menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggungjawab sosialnya terhadap pembangunan sumberdaya kelautan dan perikanan didaerah ini,” demikian Murkan Muhammad. (ded)