Bagansiapiapi, Seribu Kubah – Jumlah lahan pertanian padi di Kepenghuluan Parit Aman, Kecamatan Bangko, Kabupaten Rokan Hilir, Riau secara keseluruhan terdata lebih kurang 1.080 hektar (Ha). Namun, dari jumlah itu hanya 970 hektar yang di harapkan tahun ini melakukan panen. Hal ini di karenakan ada 110 hektar lahan yang gagal tanam pada musim tanam beberapa bulan lalu akibat kondisi alam yang tidak mendukung.
Menurut Ketua Penyuluh Petani Lapangan (PPL) Kepenghuluan Parit Aman, Sulasmi Prasetya menjelaskan, keseluruhan lahan pertanian yang ada 110nya gagal tanam akibat naiknya air pasang laut dan merusak semai petani yang sudah di tanam.
“Kejadian ini berulang kali terjadi sehingga saat adanya bibit bersubsidi bantuan dari pemerintah petani tidak mau mengambilnya, karena mereka tak mau terulang gagal tanam lagi,” katanya, Senin (16/1).
Akibatnya sebanyak 110 hektar lahan tersebut tidak lagi di tanami padi. Untuk bantuan benih subsidi lanjut Sulasmi, Kepenghuluan Parit Aman tahun ini mendapatkan 10 ton jauh berbeda dengan Kepenghuluan lain.
“Bisa di katakan kita yang paling banyak. Kepenghuluan Serusa misalnya hanya 2 saja. Untuk benih bersubsidi yang di perbantukan bagi petani di kenakan biaya Rp3500 perkilo gramnya, itu sudah termasuk biaya jasa. Benih subsidi ini di datangkan dari Medan, Sumut dengan harga Rp2500 perkilogramnya,” terangnya lagi.
Akan tetapi ada juga petani yang harus membayar perkilogramnya Rp4000, kenapa demikian biayanya itu dilakukan untuk petani yang lokasinya jauh karena harus di kenakan biaya upah angkut.
“Terlepas dari itu, yang membuat kita berharap 970 hektar lahan pertanian yang di tanami padi berhasil panen tahun ini. Kita tidak berharap terlalu banyak satu hektarnya 3 setengah ton saja sudah luar biasa. Itu hanya perhitungan umum saja bukan tidak mungkin adanya 1 hektar yang panennya bisa mencapai 5 sampai 6 ton,” katanya. (skc/rik)