Kepala Puskesmas Panipahan Santuni Anak Yatim

Bagansiapiapi, Seribu Kubah – Kepala Puskesmas Panipahan Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Riau dr Hj Netty Juliana merasa berkah dengan berbagi santunan bersama anak yatim. Tak hanya di Pasir Limau Kapas melakukan kegiatan sosial itu, ia pun melakukan hal yang sama di Bagansiapiapi, Jumat (13/1), tepatnya di Kelurahan Bagan Hulu, Kecamatan Bangko.

“Saya kenal tukang becak dan bercerita ada anak yatim putus sekolah sehingga hati saya terenyuh untuk memberikan santunan,” kata Netty.

Hal ini menjadi salah satu kegiatan yang tidak akan pernah ia tinggalkan sehingga selalu diberikan ridho Allah SWT.

“Kegiatan rutin saya berbagi dengan anak yatim. Rasa syukur atas kesehatan serta pekerjaan selama 10 tahun telah mengabdi sebagai dokter di Rokan Hilir,” katanya.

Netty menambahkan, bulan Januari ini tepatnya 10 tahun sejak Januari 2007 lalu bertugas sebagai dokter pegawai tidak tetap di Puskesmas Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas.

“Suka dan duka saya alami di Kecamatan Pasir Limau Kapas, selama bekerja di Puskesmas hingga saat ini masih saya jalani dengan rasa syukur dan berterimakasih kepada pemerintah setempat, karena masih diberi kepercayaan bertugas memimpin unit pelaksana teknis dinas (UPTD) Puskesmas Panipahan,” ucapnya.

Selain itu, berbagai kegiatan turun langsung kemasyarakat yang selalu ia agendakan untuk Puskesmas seperti pelacakan gizi, pemantauan ibu hamil, dan pembinaan posyandu balita.

“Dulunya hanya 30 menjadi 36 pos binaan, posyandu lansia dari 1 menjadi 7, posbindu dari tidak ada menjadi 7, dan berbagai program pokok puskesmas semaksimal mungkin staf pemegang program kita motivasi agar dapat tercapai targetnya,” paparnya.

Fasilitas kesehatan swadaya yang dulunya poskesdes tidak ada kini di Kecamatan Pasir Limau Kapas telah tersebar sebanyak 10 pos kesehatan desa yang ada petugasnya, baik bidan maupun perawat telah mengabdi tanpa pamrih.

Karir yang ia raih selama ini yakni membawa puskesmas menjadi teladan pada tahun 2014, tenaga gizi menjadi teladan tahun 2015, kemudian ada 2 posyandu dalam dua tahun ini yang masuk juara meski juara harapan.

“Ini semua kerjasama kepala puskesmas, staf pemegang program, serta staf dipustu, polindes, poskesdes dan dukungan para kader kesehatan,” katanya.

Netty mengatakan, dukungan Penghulu dan ibu TP-PKK Kepenghuluan sangat penting dalam rangka pengembangan program kesehatan didesanya.

Untuk kegiatan bidang imunisasi tahun 2016, lanjut dia Puskesmas Panipahan mendapat penghargaan karena target capaian programnya melebihi target, diantaranya Terbaik I untuk Cras Program Campak dan Pin Polio Terbaik ke II.

“Semua hasil kerja Puskesmas dibawah pimpinan saya berkat doa-doa anak yatim. Manfaat menyantuni anak yatim piatu memang luar biasa nyata dalam kehidupan sehari-hari,” katanya. (skc/der)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *