Warga Bangko Pusako Keluhkan Bantuan Ikan Tidak Ada Keramba

BANGKO PUSAKO, Seribukubah.com– Warga RT 007, Dusun Rantau Panjang, Kepenghuluan Bangko Kiri, Kecamatan Bangko Pusako mengaku kecewa. Pasalnya, mereka yang menerima bantuan kolam dan bibit ikan tidak ada kerambanya.

Ketua Kelompok Budidaya Ikan Al Falah, Bangko Kiri Syarifuddin, Senin (21/11) kemarin mengatakan,‎ bantuan budidaya ikan air tawar itu sebanyak empat jenis ikan lele, gurami, nila dan patin. Total sebanyak 20 ribu ekor.

Ketua RT 007 itu, yang akrab disapa Isam ini menerangkan, bantuan itu diserahkan sepekan yang lalu, kini bibit ikan gurami banyak yang mati, dikarenakan bibit ikan diletakkan di dalam kelambu tidur.

Sebab bantuan tidak ada keramba atau kelambu. Akibat tidak adanya keramba, ada satu kolam bibit ikan habis keluar terbawa air pasang Sungai Bangko.

“Kolam itu baru dicangkul. Bentengnya belum padat, makanya ada banyak yang belobang dan ikan keluar,” kata Isam.

Bantuan itu diterima berbentuk bibit ikan sebanyak 20 ribu ekor, kolam enam buah, pakan ikan 2 ton. Sementara yang jadi pertanyaan pihaknya, bantuan itu tidak ada kerambanya.

Kelompok Budidaya Ikan Al Falah, terdiri sebanyak 10 orang. Untuk antisipasi bibit ikan agar tetap berkembang dengan baik, maka pihaknya berupaya membuat kelambu tidur sebagai kerambanya. Untuk perawatan lebih lanjut, mereka juga membeli jaring untuk menutup permukaan kolam.

“Kami beli jaring untuk menutup permukaan kolam supaya terhindar dari serangan hama,” sebut Isam.

Dijelaskannya, bahwa kolam ikan sebenarnya tidak tenggelam. Namun, tembok kolam ada yang berlobang sehingga air pasang besar masuk memenuhi kolam. Dan bibit ikan yang ada di dalam kelambu keluar.

“Kolamnya tidak tenggelam, tapi airnya penuh. Dan dinding kolam bocor, makanya bibit ikan ikut keluar. Yang bibit hilang itu hanya satu kolam, yang di dalamnya ikan patin,” ungkapnya.

Sementara itu, Kadus Rantau Panjang Syaripudin membenarkan adanya bantuan tersebut. Namun anggota kelompok mempertanyakan ada tidaknya keramba. Ia juga mengaku kecewa.

“Kalau tidak ada, mereka beli sendiri. Tapi disebutkan ada kerambanya,” kata Pudin sapaannya. (Syawal)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *