Kukerta UNRI Gelar Kegiatan Pembuatan Jamu Penguat Imun dan Mozaik Cangkang

KAMPAR (SKC) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Balek Kampung Universitas Riau 2021 melakukan kegiatan sosialisasi dan praktek tata cara Pembuatan jamu penguat imun tubuh untuk warga RT 04 RW 03 Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. Minggu (27/7/2021)

Kegiatan yang dipusatkan dikediaman Asmiar Luthfi yang merupakan ketua TP PKK tingkat RW setempat itu mendapat apresiasi dari kaum ibu-ibu anggota PKK. Tidak sedikit dari mereka yang turut mencatat resep pembuatan jamu ketika dilakukannya sosialisasi.

Asmiar Luthfi mengatakan, pembuatan jamu penguat imun yang di inisiasi oleh Mahasiswa Kukerta Unri ini akan dimasukan dalam program kegiatan PKK tingkat RT nantinya.

“Setelah menjadi jamu jahe merah ini disajikan dalam gelas lalu dibagikan kepada anggota PKK tingkat RT yang hadir,” kata Asmiar

Sebelumnya, kegiatan Mahasiswa kukerta UNRI yang diketuai oleh Fernandes Simamora dari Fakultas Tehnik itu juga menjelaskan mengenai manfaat dari bahan yang digunakan dan khasiat jamu itu bagi kesehatan di masa pandemi covid -19.

Ditengah era pandemi covid-19 ini, selain menerapkan protokol 5M masyarakat juga diminta untuk selalu menjaga stamina dan kesehatan tubuh. Jamu adalah salah satu minuman yang mampu meningkatkan stamina. Hal ini yang menginisiasi mahasiswa kukerta balek kampung UNRI meracik jamu penguat imun sebagai salah satu program kerja yang dijalankan.

Jamu itu sendiri dibuat dari bahan-bahan alami seperti jahe merah, jahe putih, serai dan gula aren. Jahe dan serai yang telah dicuci bersih terlebih dahulu digeprek lalu direbus dengan air dan ditambahkan dengan garam dan gula sesuai selera.

Dalam sosialisasi itu, Anggota Kukerta juga menjelaskan manfaat jahe merah (Zingiber offcinale Roscoe) memiliki kandungan senyawa kimia yaitu gingerol, shogaol dan zingerone yang diketahui mempunyai efek farmakologi seperti antioksidan, antiinflamasi, analgesik dan antikarsinogenik.

Selain pembuatan jamu, pada kesempatan itu Mahasiswa Kukerta yang berjumlah 10 orang terdiri dari
Fernandes simamora (Fakultas Teknik), Aisah (FISIP),Ayu Septiani (FAPERIKA), Celsi Maslina islami (FKIP), Cindy Viarna putri (FMIPA), Egi Kurniawan (FISIP), Fira Handayani (FKIP), Fernando Siregar (FKIP), Rama suryani br saragih (FKIP) dan Zakiatul (FMIPA) itu juga melakukan kegiatan pembuatan mozaik dari cangkang telur yang telah diwarnai. Hal ini mendapat apresiasi dari para ibu-ibu PKK yang hadir.

“Sekali dayung terengkuh, dua pulau terlampaui, disamping kebersamaan mendapatkan ilmu mozaik, juga mendapatkan ilmu yang bermanfaat dalam pembuatan jamu tradisonal dimasa pandemi dari anak KKN,” kata Asmiar Luthfi (**)