ADD/DD Sebagai Implementasi Otonomi Desa

ROKAN HILIR – Kebijakan digelontorkan pemerintah saat ini berupa pengelolaan anggaran di tingkat desa lewat dua program andalan, Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa (DD), terbukti mampu mendorong desa semakin makmur dibandingkan sebelumnya.

Banyak pencapaian pembangunan berbasiskan pada aspirasi masyarakat setempat dijalankan terutama berkaitan dengan bidang infrastruktur maupun pemberdayaan.

Tidak dipungkiri juga dengan keberadaan program ADD maupun DD telah menjadi instrumen sukses dalam menciptakan lapangan pekerjaan di desa, sehingga menyerap tenaga kerja tempatan.

Banyak tenaga kerja semula kurang produktif karena biasanya masyarakat desa hanya mengandalkan pekerjaan berkaitan dengan faktor alam, atau cuaca, seiring Program ADD dan DD, mereka terpacu untuk bekerja sesuai dengan kegiatan yang dilaksankan.

Sehingga tenaga produktif yang ada, tidak lagi hanya bersandar pada kegiatan rutinitas berkaitan erat dengan faktor alam, lingkungan maupun cuaca sebagaimana banyak ditemukan di lingkungan desa.

Mereka telah menjelma sebagai kelompok tenaga kerja yang aktif memanfaatkan alokasi program ADD ataupun DD. Segenap unsur dilibatkan dalam kegiatan yang dilaksanakan baik dalam bentuk pembangunan infrastruktur, maupun lain-lainnya

aWakil Bupati Rokan Hilir, Djamiluddin mengharapkan para Datuk Penghulu telah mendapatkan amanat dari masyarakat untuk memimpin agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Tak hanya itu, ia juga harus memahami aturan yang ada sangat penting guna mencegah terjadinya pelanggaran bisa berakibat pada permasalahan hukum.

“Mereka tentunya sudah mengerti dengan baik mengenai aturan yang ada tersebut, tapi untuk yang baru pertama menjadi datuk penghulu tentunya belum begitu paham. Makanya mereka harus mempelajari dengan baik, jangan sampai ada masalah,” kata Jamiludin.

Menurutnya saat ini program yang ada di tingkat kepenghuluan memang sangat banyak apalagi dengan adanya program Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD).

Program bersifat nasional tersebut dikucurkan setiap tahunnya dengan jumlah mencapai miliaran di setiap kepenghuluan atau desa.

Guna memastikan agar program itu berjalan dengan baik Wabup Jamiludin menegaskan, tidak ada salahnya jika datuk penghulu selalu melibatkan peran serta masukan dari masyarakat untuk melaksanakan pembangunan yang ada.

Elemen penting katanya adalah dengan berkomunikasi dengan pendamping desa yang telah ditetapkan. Selain itu dirinya mengingatkan agar perangkat desa dapat mensyukuri akan adanya program ADD/DD tersebut.

“Latar belakang timbulnya ADD/DD tidak terlepas dari tiga faktor. Pertama adanya usulan dari seluruh Kades se-Indonesia terutama se-Jabodetabek, Jawa dan perwakilan luar Jawa yang mengatakan langsung kepada presiden perlunya dana di desa karena usulan pada Musrenbang tidak terealisasi,” ungkap Jamiludin.

Lanjutnya untuk upaya pemerataan pembangunan, dimana setiap desa punya kebijakan untuk membangun sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Karena tantangan dan peluang setiap desa tentunya tidak sama satu dengan yang lain makanya dengan program itu diharapkan terjadi pemerataan pembangunan dimana setiap desa dapat membenahi kekurangan masing-masing. Faktor ketiga kata Jamiludin sebagai upaya untuk penyerapan tenaga kerja di tingkat desa.

“Program itu harus melibatkan peran masyarakat, tumbuhnya penyerapan tenaga kerja itu sekaligus mendorong sikap gotong royong,” katanya. Ia menjanjikan pemkab tetap memperhatikan agar program ADD/DD yang ada di Rohil dapat berjalan dengan lancar serta pemanfaatannya sesuai dengan yang diharapkan. (Adv)